Resume Mata Kuliah Agama Islam

MANUSIA DAN TEKNOLOGI


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hai, sobat literasi! Teknologi yang berkembang begitu pesat telah membuat manusia merasakan kemudahan dalam berbagai hal untuk melakukan pekerjaannya. Perkembangan teknologi yang ada selalu mengikuti kebutuhan manusia, itulah sebabnya semakin hari teknologi menjelma menjadi kebutuhan yang menunjang kehidupan manusia. Dalam resume kali ini, penulis akan memaparkan tentang keterikatan hubungan antara manusia dan teknologi. Selamat membaca!

Manusia memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan untuk memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada dan akan kemana perginya. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul, akan tetapi pertanyaan itu belum pernah berhasil dijawab secara tuntas. Manusia tetap saja diliputi ketidaktahuan. Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Teknologi sudah ada sejak zaman dahulu, manusia sudah banyak yang menciptakan teknologi kuno. Teknologi manusia dimulai dari hal sederhana seperti pengembangan bahasa, pembuatan perkakas dari batu hingga yang sangat rumit seperti komputer kuantum. Semakin zaman berubah dari waktu ke waktu, teknologi semakin canggih karena diciptakan oleh pemikiran manusia yang semakin maju pula, manusia menciptakan teknologi tertentu sesuai kebutuhan kehidupan mereka misalnya seperti untuk mengatasi atau memantau perubahan cuaca dan mengatasi kemudahan manusia dalam melakukan komunikasi.

Teknologi pada intinya adalah alat – alat yang di ciptakan manusia untuk mempermudah suatu pekerjaan manusia lebih mudah, cepat dan efisien sehingga kehidupan menjadi lebih bermakna dan produktif. Teknologi merupakan hasil karya dan cipta manusia yang dapat menyejahterakan hidup manusia sebagai penggunanya. Dengan menciptakan teknologi, dapat mempermudah manusia untuk menjalani dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penciptaan teknologi yang dilakukan oleh manusia dapat membuat manusia itu sendiri menunda-nunda atau bahkan lupa akan kewajiban mereka di dunia, misalnya menunda kewajiban sebagai umat muslim untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Proses perkembangan teknologi di dunia diawali dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang membantu kemajuan perkembangan teknologi di dunia khususnya dalam Islam, seperti Ibnu Al-Haytham, seorang ilmuwan Muslim yang dikenal di Barat sebagai "Alhazen". Beliau merupakan seorang pemikir ilmiah perintis yang membuat penting kontribusi untuk pemahaman visi, optik, dan cahaya. Metodologi investigasinya, khususnya menggunakan eksperimen untuk memverifikasi teori, menunjukkan kemiripan tertentu dengan apa yang kemudian dikenal sebagai metode ilmiah modern. Sejarah mencatat bahwa seorang ilmuwan Muslim yang bernama Ibnu Al-Haytham merupakan orang pertama yang membuat konsep sebuah alat penangkap gambar. Beliau juga menguasai pemikiran-pemikiran dari filsuf dan ilmuwan Yunani seperti Aristoteles, Plato, Archimedes, Galen, dan banyak lainnya. Sehingga Beliau memang layak disebut filsuf, matematikawan dan astronom. korelasi antara teknologi dengan Islam, terdapat dalam Surat Al-Anbiyaa ayat ke-80:

وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ

Artinya: Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).

Menurut tafsir yang ada pada kitab Al-Qurthubi, ayat ini merupakan pokok landasan tentang upaya pembuatan alat-alat dan sebab-sebab. Allah Ta’ala telah mengabarkan tentang Nabi Daud AS, bahwa ia membuat baju besi, teropong, dan makan dari hasil kerjanya sendiri. Sementara Adam adalah seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Luqman seorang penjahit, dan Thalut adalah penyamak kulit

Jadi, berdasarkan tafsir di atas Islam menganjurkan untuk menciptakan atau menggunakan alat yang dapat memudahkan pekerjaan kita. Itulah teknologi, dan ternyata ide pemanfaatan teknologi ini ada di dalam Al-Qur’an. Teknologi itu memang memiliki dua sisi. Dia bisa bermanfaat jika digunakan dengan tujuan yang baik, atau bisa menjadi musuh jika digunakan untuk tujuan yang tidak baik.Di dalam Kitab Al-Manazir, Beliau adalah ilmuwan pertama yang mampu menjelaskan bagaimana cara kerja optik dalam mata manusia dalam menangkap dan menerima gambar secara visual secara detail.

Hubungan Manusia dan Teknologi

Hubungan saling menguntungkan antara manusia dan teknologi telah mengalami perkembangan dari setiap zamannya. Hubungan manusia dan teknologi ini bisa dijumpai setiap aktivitas yang dilakukan manusia, manusia tidak akan pernah lepas dari teknologi. Sehingga teknologi saat ini, merupakan bagian dari kebutuhan pokok yang harus wajib di nikmati manfaatnya, selain kebutuhan pokok manusia.

Teknologi dan manusia tidak akan pernah bisa dipisahkan manusia selamanya akan tetap membutuhkan teknologi, karena teknologi telah memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia. Manfaat dari teknologi akan bisa dirasakan apabila manusia dapat bijak dalam menggunakannya untuk hal yang positif. Sehingga teknologi yang terus berkembang akan merubah kehidupan manusia yang lebih maju dan berdampak baik untuk kehidupan manusia lebih mudah dalam aktivitasnya.

Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi. Bagi islam, teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat Allah yang perlu kita gali dan kita cari kebenarannya, misalnya dalam ayat alquran dibawah ini

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ ﴿190﴾ الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ​ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ‏ ﴿191﴾

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali-Imran: 190-191).

Ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang kita lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan penelitian tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun di akhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.

Selain itu, Allah juga berfirman:

أَلَمْ تَرَوْا۟ أَنَّ ٱللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُۥ ظَٰهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُجَٰدِلُ فِى ٱللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَٰبٍ مُّنِيرٍ

"Tiadakah kamu perhatikan, bahwa Allah menundukan untukmu. Apa-apa yang di langit dan apa-apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-nikmat-Nya yang dzahir dan yang batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS. Luqman: 20).

Maksud ayat diatas adalah bahwa alam ditundukkan Allah pada manusia, bukan manusia yang menundukkannya melalui teknologi seperti dalam kepercayaan Barat sekuler mengenai teknologi. Teknologi, pada hakekatnya adalah bagian dari penyempurnaan nikmat-nikmat Allah pada manusia baik yaitu yang eksternal.

Sedangkan nikmat yang internal berupa kepuasan batiniah karena manusia telah menyempurnakan tugasnya sebagai khalifah yang memakmurkan bumi dan beribadah kepada Allah sebagai abdi-Nya. 'Abid dan khalif adalah dua peran mendasar manusia sebagai makhluk pilihan-Nya.

Jadi, pandangan islam terhadap teknologi saat ini merupakan sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak pernah menutup diri untuk menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat islam, selama masih sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku.

Sekian ulasan kali ini. Semoga memberi manfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber:

http://hanifaelsa.blogspot.com/2016/04/hubungan-manusia-dengan-teknologi.html

https://medium.com/teknomuslim/pemanfaatan-teknologi-dalam-islam-cd0ace7f67d7

https://www.kompasiana.com/taufik.firmanto/5500429da333117f7251062b/islam-dan-teknologi  

https://www.kompasiana.com/apriliaprl/5c23988e6ddcae04f46999b9/pandangan-islam-terhadap-teknologi

https://www.kompasiana.com/alfiubaidillah/5c1a316f43322f3547548463/pandangan-islam-terhadap-perkembangan-teknologi

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Mata Kuliah Agama Islam

Resume Mata Kuliah Agama Islam