Resume Mata Kuliah Agama Islam

MANUSIA DAN MEDIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkembangan media informasi dewasa ini melesat cepat, akses informasi yang dapat diketahui tanpa terhalang dengan jangkauan jarak dan waktu telah membawa manusia pada tatanan global untuk menikmati fasilitas tersebut. Lalu, bagaimana islam menyikapi perkembangan media sosial sebagai salah satu bentuk media informasi yang memiliki pengguna dalam jumlah besar? Nah, kali ini penulis akan memaparkan topik tentang manusia dan media. Berikut ulasannya.

Media

Media merupakan salah satu alat yang paling banyak mempengaruhi manusia atau biasa disebut dengan khalayak. Dalam media ada dua tanggapan yang sering digunakan, yaitu:

  1. Media menganggap adanya berita atau isu yang dapat ‘mencuri’ perhatian khalayak lainnya dan
  2. Media memiliki tanggapan bahwa, ada beberapa isu atau berita yang tidak terlalu penting untuk diberitakan, media dapat menyingkirkan tanggapan tersebut jika menurut mereka itu tidak perlu diberitakan.

Media tidak selalu mengganggap penting untuk mencerminkan apa yang dipikirkan oleh setiap khalayak. Dalam perkembangan media sampai saat ini, media lebih banyak memberikan apa yang harus dipikirkan khalayak. Dampak dari teori efek media dalam agenda settingnya sangat kuat bagi khalayak bebas untuk dapat mengkonsumsi apa yang disajikan oleh media. Media membuat sebuah opini, menyampaikan apa yang menurut mereka penting, kemudian disebarkan pada khalayak, sehingga khalayak beranggapan bahwa apa yang disajikan oleh media adalah yang paling baik untuk di konsumsi oleh mereka.

Agenda setting merupakan salah satu teori efek media yang bersifat moderat. Dalam teori efek media, agenda setting berperan dalam menjelaskan bagaimana suatu media menyebarkan agenda mereka supaya bisa menjadi media public. Sebagai khalayak, teori efek media menjadi salah satu peran aktif dalam membentuk opini publik. Opini publik yang dimaksud adalah opini yang bukan berdasarkan asli realitas yang ada di masyarakat namun, realitas yang dianggap penting oleh suatu media kemudian diangkat untuk menjadi pembahasan yang penting di dalam suatu media tertentu. Pers dan media tidak mencerminkan kebenaran namun mereka menyaring serta membuat isu di masyarakat.

Media Sosial

Teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang dengan pesat. Lahirnya media digital berbasis media sosial seperti whatsapp, line, facebook, instagram, skype, dan lain sebagainya turut mempengaruhi perilaku masyarakat dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Di satu sisi, tidak dipungkiri bahwa berbagai bentuk media digital berbasis media sosial di atas telah memberikan manfaat yang luar biasa kepada masyarakat, karena memudahkan mereka untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lainnya secara intens dan cepat tanpa lagi dihalangi oleh waktu dan jarak. Ikatan persaudaraan (ukhuwwah Islamiyah) menjadi semakin kuat.  Akan tetapi, disisi lain, media digital berbasis media sosial juga bisa menimbulkan dampak negatif (mudharat). Masifnya peredaran berbagai berita yang tidak benar, hoax, ghibah, kebencian, permusuhan, fitnah, adu domba (namimah) di media digital berbasis media sosial saat ini sudah sangat meresahkan yang bisa menimbulkan disharmoni dan disintegrasi hubungan dalam masyarakat.

Dalam Islam, terdapat banyak ayat dalam Al-Quran dan Hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang tata cara berinteraksi yang baik antar sesama.

Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ

Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. Al-Hujurat: 6). 

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada hambanya untuk melakukan tabayyun (klarifikasi) ketika memperoleh informasi. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan agar informasi yang diperoleh memang benar adanya. Banyaknya berita dan informasi yang disebarkan melalui media sosial tidak boleh serta merta diterima begitu saja. Mesti diklarifikasi terlebih dahulu kebenarannya agar tidak terjebak pada perbuatan yang tidak benar.

Di ayat lain allah berfirman:

وَلَوْلَآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَٰنَكَ هَٰذَا بُهْتَٰنٌ عَظِيمٌ

Terjemahan: Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar". (QS. An-Nur : 16)

Pada ayat diatas, Allah juga melarang hambanya untuk menyebarkan praduga dan kecurigaan, mencari keburukan orang serta menggunjing. Fakta dilapangan, perbuatan di atas telah banyak terjadi dan dilakukan melalui media digital berbasiskan media sosial dengan berbagai macam motif kepentingan. Berdasarkan ayat ini, perbuatan tersebut jelas dilarang dan tidak boleh dilakukan. Demikian juga Nabi Muhammad saw dalam berbagai Hadisnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim juga memerintahkn umatnya untuk berbuat jujur, bertutur kata yang baik, menutupi aib saudaranya dan melarang untuk berbohong dan melakukan ghibah.  Nabi juga melarang umat muslim untuk terburu-terburu, termasuk terburu-terburu menyebarkan informasi sebelum ada kejelasannya.

Islam bukan agama yang menutup diri dari kemajuan teknologi, akan tetapi Islam telah memberi batasan-batasan dalam segala hal, salah satunya dalam masalah teknologi agar seorang muslim tidak keluar dari rambu-rambu yang telah ditetapka. Batasan tersebut telah disimpulkan dalam makna kemaslahatan untuk umat manusia itu sendiri. Segala sesuatu jika itu membahayakan manusia baik kesehatan, akhlaq atau keimanannya maka harus segera dihindari.

Dalam bermuamalah dengan sesama di dunia nyata maupun di dunia maya, setiap muslim wajib mendasarkan pada keimanan dan ketaqwaan, mu’asyarah bil ma’ruf, ukhuwah Islamiyyah dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Seorang muslim juga harus memperhatikan akhlaqnya baik dikehidupan nyata maupun di dunia maya, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah Ta’ala dan rasul-Nya, dengan selalu cermat dari perkara-perkara yang telah dilarang oleh syariat.

Sekian ulasan kali ini. Semoga membawa manfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sumber:

https://www.annursolo.com/media-sosial-dalam-perspektif-islam/

https://www.kompasiana.com/samanthaclaudia/574ef613de22bd1d1566fa23/media-dan-manusia-dalam-peranan-aplikasi-komunikasi-lingkungan

https://business-law.binus.ac.id/2017/06/30/interaksi-melalui-media-sosial-dalam-pandangan-islam/

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Mata Kuliah Agama Islam

Resume Mata Kuliah Agama Islam